counter

Rabu, 20 November 2013

HARI PAHLAWAN

Makna Hari Pahlawan 10 November. Bangsa Indonesia mengenal tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Mungkin banyak yang belum mengetahui kenapa pada tanggal 10 November tersebut ditetapkan sebagai Hari Pahlawan dan apa latar belakangnya. Sebagai bangsa yang menghargai jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan, sudah selayaknya kita menghormati pengorbanan mereka. Tidak sedikit diantara mereka yang telah mengorbankan jiwa, raga bahkan nyawa sehingga kita bisa merasakan alam kemerdekaan saat ini. Adapun yang melatarbelakangi tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan adalah peristiwa pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya antara arek-arek Suroboyo dengan serdadu NICA yang diboncengi Belanda. Mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Sumarsono yang juga ikut ambil bagian dalam peperangan pada saat itu mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer. Dan untuk memobilisasi kepahlawanan secara militeristik, makanya 10 November dijadikan Hari Pahlawan. Hari Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya mengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan yang dipesankan oleh para pahlawan ini. Akan sangat ironi bila memperingati hari pahlawan sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Khusus pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2012 yang jatuh pada hari Sabtu, dimana biasanya para Pegawai dan PNS libur. Tapi kali ini seluruh PNS diwajibkan untuk hadir memperingati Hari Pahlawan tersebut. Dan pada tanggal 10 November 2012 tepat pukul 08.15 setiap warga negara Indonesia wajib mengheningkan cipta selama 60 detik secara serentak di seluruh Indonesia. Titik komando hening cipta dilaksanakan dari Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta ditandai dengan bunyi sirine di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata selama 1 menit. Demikian, semoga sekelumit informasi mengenai Makna Hari Pahlawan 10 November ini semoga bermanfaat.

HARI GURU

Hari Guru Nasional Hari Guru Nasional merupakan hari penghargaan terhadap guru di Indonesia yang diperingati pada tanggal 25 November setiap tahun. Di Indonesia, Hari Guru bukan merupakan hari libur nasional sehingga sekolah, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Hari Guru lebih banyak diperingati di sekolah-sekolah dengan cara mengadakan berbagai acara dan kegiatan sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih terhadap guru di Indonesia. Tanggal Peringatan Hari Guru Kapan Hari Guru 2013 di Indonesia? Hari Guru 2013 di Indonesia jatuh pada hari Senin, 25 November 2013. Kapan Hari Guru 2014 di Indonesia? Hari Guru 2014 di Indonesia jatuh pada hari Selasa, 25 November 2014. Peringatan Hari Guru 2013 di Indonesia Hari Guru Nasional 2012 di Indonesia jatuh bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun PGRI yang ke 67. Di hari tersebut, sekolah biasanya mengadakan upacara pengibaran bendera di mana murid-murid, guru, dan kepala sekolah menyanyikan lagu “Hymne Guru” sebagai bentuk penghormatan terhadap seluruh bapak dan ibu guru di Indonesia. Spanduk-spanduk berisi ucapan selamat juga banyak dipasang di sekolah-sekolah beberapa hari menjelang peringatan Hari Guru Nasional. Di momen peringatan Hari Guru Nasional, stasiun televisi biasanya menayangkan program-program acara yang berkaitan dengan guru dan pendidikan. Meski demikian, mengingat Hari Guru bukanlah hari libur nasional di Indonesia, sebagian masyarakat di Indonesia menjalankan Hari Guru seperti hari-hari biasanya. Selamat Memperingati Hari Guru Nasional 2013 !

Jumat, 15 November 2013

Sejarah Ompu Tuan Situmorang Sipitu Ama 

 

Ompu Tuan Situmorang adalah anak dan Ompunta Siraja Lontung dan Ibunya Siboru Pareme. Siraja Lontung anak dan Tuan Saribu Raja dan Ibunya Siboru Pareme. Ompu Tuan Situmorang adalah Cucu dan Tuan Saribu Raja.
    Ompu Tuan Situmorang salah seorang dan sembilan bersaudara (Tujuh laki-laki dua perempuan) anak dan Siraja Lontung dan Ibunya Siboru Paneme. Adapun anak dan Siraja Lontung / Siboru Pareme adalah sebagai berikut:
    

  • Ompu Tuan Situmorang,
  • Toga Sinaga,
  • Toga Pandiangan,
  • Toga Nainggolan,
  • Toga Simatupang,
  • Toga Aritonang,
  • Toga Siregar dan Boruna,
  •  Siboru amak Pandan Kawin dengan Toga Simamora,
  • Siboru Panggabean kawin dengan Toga Sihombing                                                                           
Ompu Tuan Situmorang lahir di Sabulan Kabupaten Samosir.
Ompu Tuan Situmorang yang populer menurunkan marga Situmorang. Ompu Tuan Situmorang mempunyai dua putra dan hasil perkawinannya (pernikahannya) dengan boru Limbong yaitu:

    1. Ompu Panopa Raja
    2. Ompu Pangaribuan

    Ompu Tuan Situmorang mempunyai pahompu tiga orang yaitu:

    1. Anak Ompu Panopa Raja 2 (dua) orang yaitu:
    a. Ompu Ambolas
    b. Parhujobung

    2. Ompu Pangaribuan mempunyai anak 1 (satu) orang yaitu:
    Raja Babiat

    Ompu Tuan Situmorang mempunyai cicit (nini) atau disebut anak mangulahi sebanyak tujuh orang dan cucunya yaitu:

    a. Anak Ompu Ambolas 2 (dua) orang yaitu:

    1. Raja Pande (Lumban Pande)
    2. Raja Nahor (Lumban Nahor)

    b. Anak Parhujobung 2 (dua) orang yaitu:

    1. Tuan Suhut (Suhut Ni Huta)
    2. Tuan Ringo

    c. Anak Raja Babiat 3 (tiga) orang yaitu:

    1. Sitohang Uruk (Dori Mangambat)
    2. Sitohang Tonga-tonga (Raja Itubungna)
    3. Sitohang Toruan (Op. Bona Ni Onan)

Catatan

    Cicit (nini) Op.Tuan Situmorang inilah yang di tabalkan (dijadikan) Op.Tuan Situmorang menjadi anaknya. Memang menurut adat batak cicit atau nini adalah anak mangulahi. Jadi op. Tuan Situmorang tidak salah dan memang benar menjadikan cicitnya itu menjadi anaknya. Dan ketujuh cicit (nini) Op. Tuan Situmorang inilah yang dinamakan menjadi Situmorang Sipitu Ama yang tetap kita pakai, kita ikuti (warisi) sampal sekarang.

    Ompu Tuan Situmorang adalah anak yang pintar, cerdas, pemberani, disayangi ayahandanya Siraja Lontung, karena sesudah lahir Ompu Tuan Situmorang mulailah cerah, terang (Torang), penghidupan dikeluarga Siraja Lontung pada saat itu, mengingat hal tersebut Siraja Lontung memberi nama anaknya Tumorang (Ompu Tuan Situmorang).

    Ompu Tuan Situmorang adalah seorang yang bijaksana, cerdas, pintar, pemberani dan berpikiran jauh kedepan serta mempunyai rasa kasih sayang kepada keluarganya dan kepada Pomparannya. Ompu Tuan Situmorang hidup sangat lanjut (panjang umurnya). Sedangkan anaknya Ompu Panopa Raja, Ompu Pangaribuan beserta tiga orang cucunya yaitu Ompu Ambolas, Parhujobung, Raja Babiat telah meninggal terlebih dahulu jadi dia tinggal bersama-sama dengan cicitnya (nininya) yang tujuh orang yaitu Raja Pande, Raja Nahor, Tuan Suhut Ni Huta, Tuan Ringo, Sitohang Uruk (Dori Nangambat), Sitohang Tonga-tonga (Raja Itubungna), Sitohang Toruan (Op. Bona Ni Onan).

    Op. Tuan Situmorang berkeinginan agar pomparannya tetap bersatu dan saling bantu membantu disetiap kegiatan diantara pomparannya (turunannya)

    Mengingat bahwa Ompu Tuan Situmorang sudah sangat lanjut usianya, penglihatannya sudah rabun, badannya sudah mulai lemah tetapi semangatnya tetap tinggi untuk membina, menasehati semua pomparannya maka Ompu Tuan Situmorang beserta cicitnya (nininya) sepakat untuk mengadakan upacara pesta ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas umur panjang Ompu Tuan Situmorang serta meminta kepada Yang Maha Kuasa agar seluruh cicitnya diberkati dan sekaligus menyampaikan amanah, pesan (Tona) kepada ketujuh cicit (nini) atau anak mangulahinya.

    Upacara pesta pun dilaksanakan sesuai yang direncanakan. Seluruh keluarga besar Ompu Tuan Situmorang diundang dan berkumpul. Menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, panjang umur yang diberikan kepada Ompu Tuan Situmorang. Kemudian pada acara tersebut Ompu Tuan Situmorang memanggil ketujuh cicitnya (nininya) atau anak Mangulahinya untuk diberi pasu pasu (berkat), arnanah, pesan (Tona), nasehat dan menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Mulai hari ini kamu ketujuh cicit (nini) saya tetapkan menjadi anak saya, Sayalah orang tuamu.
  2. Semua kalian anak saya (cicit) yang tujuh orang harus tetap bersatu dan bahu membahu di dalam melaksanakan sesuatu yang diperlukan.
  3. Sisada anak mahamu sisada Boru, Sisada Lulu anak, sisada Lulu di Boru.
  4. Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru, Somba Marhula – hula

 Pada waktu upacara pesta yang dilaksanakan Ompu Tuan Situmorang beserta pomparannya, diadakan penyampaian persembahan (sati-sati) yang disampaikan oleh ketujuh cicitnya (nininya) atau anak mangulahinya kepada Ompu Tuan Situmorang. Dan persembahan inii dilaksanakan secara berurutan sebagai berikut:

1.Persembahan (Satti-satti) dan Raja Pande (Lumban Pande). Ompu Tuan Situmorang menerimanya dengan mengatakan Maulate (terima kasih), namalo doho, Pande doho, mangula siulaonmu, kamu kerjakanlah apa yang dapat kamu kerjakan untuk yang baik. Jadi goarmu mulai sadanion Jounma ho Raja Pande (Lumban Pande).

2.Persembahan (Satti-satti)dan Raja Nohor (Lumban Nahor). Setelah diterima Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih dan mengatakan banyak kerjamu dapat kamu selesaikan dengan baik, mau bekerja sama, pandai dan selalu kamu menganggap bahwa kerja itu dapat kamu laksanakan jadi mulai hari ini saya panggilkan namamu menjadi Raja Nahor (Lumban Nahor).

3.Persembahan dan Tuan Suhut (Tuan Suhut Ni Huta). setelah diterima persembahan (Satti-satti), Ompu Tuan Situmorang menyampaikan ucapan terima kasih dan mengatakan kamu adalah orang yang baik bijaksana pandai, selalu mau menjadi tumpuan, mempersatukan abang adikmu dan selalu mau menjadi pendorong untuk kebaikan diantara kalian yang abang beradik maka namamu saya panggilkan Tuan Suhut Ni Huta

4.Persembahan dan Tuan Ringo. Setelah di terima persembahan (satti — satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, mengatakan : Kamu adalah orang yang baik dan yang banyak bicara, kamu selalu banyak menyampaikan hal - hal yang perlu diketahui orang lain. Mulai hari ini saya panggilkan kamu menjadi bemama Tuan Ringo.

5.Persembahan dan Sitohang Uruk (Dori Mangambat). Setelah dIterima persembahan (satti-satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, diletakkan satti-satti tersebut di atas Tohang yang ada didalam rumah bagian uruk (julu), dan mengatakan Kamu adalah orang yang baik, mau bekerjasama dan mau menghargai abang adikmu. Jadi mulai hari ini saya panggilkan namamu Sitohang Uruk.

6.Persembahan dan Sitohang Tonga - tonga (Raja Itubungna). Setelah diterima persembahan (satti - satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, diletakkan satti-satti tersebut di atas Tohang yang ada didalam rumah bagian tengah dan mengatakan: Kamu adalah orang yang baik, mau bekerjasama, rajin, dan mau hormat menghormati. Maka saya panggilkan namamu Sitohang Tonga-tonga.

7.Persembahan dan Sitohang Toruan (Ompu Bona Ni Onan). Setelah diterima persembahan (satti - satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, diletakkan satti-satti tersebut di atas Tohang yang ada didalam rumah bagian hilir (Toruan atau Jae) dan mengatakan: Kamu adalah orang yang baik, bekerja keras, mau bekerja sama, rajin, dan mau hormat menghormati serta di senangi. Maka saya panggilkan namamu Sitohang Toruan.

Catatan:

a. Nama-nama (panggilan) yang dibuat / ditetapkan oleh Ompu Tuan Situmorang kepada ketujuh cicitnya (nininya) atau anak mangulahinya adalah nama yang balk sesuai karakter, sifat, tempat kejadian (pelaksanaan) dan masing-masing cicitnya (nininya).

b. Nama-nama dan ketujuh cicitnya (nininya) atau anak mangulahi atau nama anak Ompu Tuan Situmorang inilah yang menjadi nama populer dikalangan pompanan Situmorang yaitu : Penyebutan atau pemanggilan Situmorang Sipitu Ama

    Setelah selesai acara penyampaian persembahan dan pengesahan nama pemanggilan terhadap cicitnya atau anaknya maka Ompu Tuan Situmorang memberi nasehat, petuah-petuah, dan memberkati seluruh anaknya (cicitnya) agar seluruh keturunan / pomparannya diberkati oleh Tuhan yang Maha Penyayang dan Maha Kuasa yang menjadikan langit, bumi, tanah, laut, matahani, bulan, bintang, manusia, hewan, tumbuhan, dan segala isinya. Kiranya pompanan Ompu Tuan Situmorang menjadi berketurunan yang banyak, gabe, Mamora, makmur, maju, cerdas, berbudaya dan bersatu.

Urat - Palipi - Samosir


    Untuk menjadi pertanda (untuk diingat) oleh turunan Ompu Tuan Situmorang maka selesai acara pemberian nama dilanjutkan dengan penanaman pohon yang dinamai Jabi-Jabi Sisangapon. DiJabi-Jabi Sisangapon ini Ompu Tuan Situmorang mengingatkan lagi agar tona (pesan) dan nasehat-nasehat serta hal-hal yang telah disampaikan Ompu Tuan Situmorang untuk dilaksanakan oleh pomparannya.

    Jabi-Jabi Sisangapon sampai saat ini dapat kita lihat (jumpai) di dalam lokasi Tugu Ompu Tuan Situmorang di Desa Urat Kecamatan Palipi kabupaten Samosir Sumatera Utara. Untuk mengabadikan nama Ompu Tuan Situmorang pada tanggal 5 — 7 Juli 1990 telah dibangun dan diresmikan Tugu Ompu Tuan Situmorang di Urat kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Jabi-Jabi Sisangapon

    Sekelumit sejarah ringkas Ompu Tuan Situmorang ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan memperkuat persatuan dan kesatuan bagi pomparan Ni Ompu Tuan Situmorang

    Demikianlah sekelumit sejarah ringkas Ompu Tuan Situmorang kami sajikan dan kami sadar bahwa sejarah mi belumlah lengkap, belum sempurna dan kami ajak kepada para pembaca terutama sekali kepada para sejarawan, tokoh-tokoh masyarakat, cerdik-pandai, cendikiawan marga Situmorang untuk memberikan saran, nasehat, data-data, pakta sejarah untuk melengkapi, menyempurnakan, menyusun sejarah Ompu Tuan Situmorang di masa depan.
    Horas Tondi Madingin
    Pir Tondi Matogu

    Medan, September 2008
    Penyusun

    Drs. Laham Situmorang
    Wakil Ketua Umum Parsadaan Situmorang Sipitu Ama Dohot Boruna se-Indonesi
Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai satu kesatuan karena momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua besaran dikatakan setara seperti momentum dan Impuls bila memiliki satuan Sistim Internasional(SI) sama atau juga dimensi sama seperti yang sudah dibahas dalam besaran dansatuan.  Posting kali ini akan sedikit membahas mengenai pengertian momentum dan impuls.

 
Pengertian Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut
  P = m.v
Keterangan
  • P = momentum(kg.m/s)
  • M=massa(kg)
  • V=kecepatan(m/s)
Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel yang bergerak.

Contoh
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s. Berapa momentum yang dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan besar momentum bus sebesar P = mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)

Pengertian Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singkat.
  I=F.Δt
Keterangan
  • I= impuls
  • F=gaya(N)
  • Δt=selang waktu(s)
Contoh:
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa besar Impus pada bola tersebut?
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan diatas maka
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns

Impuls sama dengan perubahan momentum
Suatu partikel yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah waktu  Î”t partikel tersebut bergerak dengan kecepatan
Vt=V0+ a Δt seperti yang sudah dibahas pada post glbb(gerak lurus berubah beraturan)
  F=m.a,
Dengan subtitusi kedua persamaan tersebut maka diperoleh
 I=F.Δt = mvt – mv0
Keterangan
  • mvt = mementum benda pada saat kecepatan vt
  • mv0 = mementum benda pada saat kecepatan v0
Contoh soal
Sebuah bola sepak massa 200 gram menggelinding ke arah timur dengan kecepatan 2 m/s. Ditendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatannya menjadi 8 m/s pada arah yang sama. Tentukan gaya yang diberikan kaki penendang terhadap bola!
 
Soal ini bisa diselesaikan dengan  konsep   Impuls=perubahan momentum


Demikian posting kali ini semoga membantu buat siswa kelas 10 tentang Momentum dan Impuls, kurang lebih silakan tulis di kolom komentar

Permainan Sepak Bola Kelas XI Semester Ganjil 

 

Latihan bermain sepak bola mempunyai berbagai tujuan khusus antara lain :

  1. Meningkatkan penguasaan keterampilan teknis dalam situasi bermain.
  2. Melatih dan menerapkan taktik tertentu.
  3. Melatih kerja sama yang baik bagian atau unit tertentu, maupun tim secara keseluruhan.
  4. Meningkatkan kualitas fisik.

Dalam situasi permainan terdapat hal yang harus dikuasai :

  1. Strategi
  2. Taktik bermain
  3. Gerakan tertentu

Tujuan latihan untuk masing-masing lini/daerah dalam permainan sepak bola :

  1. Latihan bermain untuk pemain penyerang bertujuan mencetak gol.
  2. Latihan bermain untuk pemain lapangan tengah bertujuan mengirim bola ke pemain depan.
  3. Latihan bermain untuk pemain belakang bertujuan stopper bola (menghadang bola yang menuju daerah pinalti).

Latihan Bermain dengan Teknik Sederhana
Latihan bermain sepak bola mempunyai tujuan khusus yakni meningkatkan penguasaan keterampilan teknis dalam situasi bermain, melatih dan menerapkan teknik tertentu maupun tim secara keseluruhan, meningkatkan kualitas fisik. Berbagai strategi, teknik bermain, gerakan tertentu tidak akan dapat dikuasai tanpa penerapan di lapangan, terutama dalam situasi permainan. Hal tersebut dilatih dalam bentuk-bentuk latihan bermain dengan tugas-tugas yang ditentukan, sesuai dengan aspek-aspek tersebut. Bersamaan dengan melatih unsur-unsur tersebut, terbina pula kerja sama antar pemain.
Mengoper Bola
Memberi operan kepada teman dengan cara menyontek bola atau menendang dan memberi operan terobosan kepada kawan yang posisinya sangat menguntungkan sehingga dengan sontekan atau umpan terobosan ini biasanya banyak menghasilkan gol ke gawang lawan. Pelaksanaan mengoper bola dapat menggunakan bagian-bagian perkenaan bola antara lain kaki bagian dalam, kura-kura bagian dalam, kura- kura bagian luar, bahkan bisa menggunakan tumit. Mengoper bola bisa dilakukan dengan sikap bergerak.
Menghentikan Bola
Menghentikan bola dapat menggunakan bermacam-macam cara antara lain: telapak kaki bagian bawah (sol sepatu), kaki bagian dalam, kaki bagian luar, kura-kura kaki, paha, kepala, dan dada. Dalam menghentikan bola bagian perkenaan kaki disesuaikan dengan arah datangnya bola. Sebagai contoh : menghentikan bola yang bergulir di tanah menggunakan sol sepatu dan sebagainya.
Melakukan Latihan Menggiring Bola Melewati Rintangan atau Berbelok
Cara menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar atau dengan punggung kaki, sedang cara tersebut antara lain:

  1. Menggiring bola dengan sambil membelok ke kiri dan kanan atau zig-zag dengan jarak tertentu dan selanjutnya bola diberikan pada pasangan di depannya.
  2. Latihan berikutnya sama dengan latihan yang pertama tetapi bola dibawa/digiring kembali dan diberikan pada teman yang berada di belakangnya.
  3. Latihan berikutnya sama dengan latihan ke-1 dan ke-2 hanya ditambah tingkat kesulitannya (misal: jarak menggiring bola ditambah panjang, kecepatan/lari membawa bola ditambah cepat).

Latihan Membawa Bola Berkelok-Kelok
Pada prinsipnya latihan ini sama dengan latihan membawa bola melewati rintangan atau berbelok, hanya latihan ini tingkat kesulitannya ditambah (misal pada saat ada rintangan tidak zig-zag tetapi berputar pada satu putaran kemudian bola diteruskan dibawa ke depannya atau bola dibawa kembali dan diberikan teman yang ada di belakangnya.
Latihan Teknik Dasar Menghadapi Lawan
Menghalangi lawan pada dasarnya adalah usaha merebut bola yang dibawa/dikuasai oleh lawan. Sedangkan cara menghalangi lawan adalah:

  1. Merebut Bola dengan Kaki dari Kaki lawan. Berhadapan dengan lawan salah satu kaki berusaha merebut bola dari kaki lawan.
  2. Menghalangi lawan dengan Jalan Menelujurkan Bagian Kaki dengan Jalan. Berusaha untuk menghalangi lawan agar tidak bisa melewatinya.
  3. Meluncurkan (Sliding). Bisa dengan berbagai arah berhadapan, samping kanan/kiri, dari belakang. Mengambil jarak tertentu kurang lebih salah satu kaki diluruskan, sampai sasaran (bola). Dengan jarak tersebut kaki diluncurkan dengan sasaran bola yang dibawa oleh lawan.

Menyundul Bola
Menyundul bola dapat dilakukan dengan mengambil sikap kaki ke muka, ke belakang atau ke dua kaki sejajar, sedangkan kedua kaki dibekuk. Selama bola melambung mendekati, pemain melakukan persiapan gerakan dengan cara mencondongkan badan ke belakang. Berat badan dengan gerakan konstan ke depan dari bagian atas badan dan dengan meluruskan kaki yang depan, sampai pemain hanya berdiri pada ujung sepatunya. Kedua tangan di ayunkan berlawanan dengan gerakan badan untuk menambah kekuatan.Macam menyundul bola dengan awalan, menyundul bola dengan melompat, menyundul bola dengan melayang.
Lemparan ke Dalam
Yang dimaksud dengan lemparan bola ialah melemparkan bola yang keluar lapangan dari garis samping kembali masuk ke dalam permainan. Yang perlu diperhatikan dalam pelemparan bola adalah:

  1. Bola harus dilemparkan dengan kedua belah tangan, sama kuatnya antara kiri dan kanan.
  2. Bola harus dilemparkan melewati kepala.
  3. Kaki tidak boleh diangkat dan kaki tidak boleh melewati garis.
  4. Kedua kaki bertumpu ke tanah, badan sedikit ditarik kebelakang agar ada tenaga lempar dari badan.
  5. Tidak boleh melempar bola ke badan lawan.
  6. Seorang pelempar bola tidak boleh menyentuh bola yang telah dilemparkan ke dalam lapangan permainan sebelum bola tersentuh oleh permainan lain (kawan atau lawan).

Latihan Dasar Menyepak Kearah Sasaran dan Latihan Menyepak ke Arah
Latihan dasar menyepak bola ke arah sasaran dimulai dari sederhana dilanjutkan dengan yang lebih sulit dan seterusnya menyepak bola ke arah gawang sebenarnya,
Latihan dasar tersebut antara lain:

  1. Menyepak bola dengan jarak pendek (2 meter) berpasangan dengan teman. Teman/pasangan sebagai sasaran dan seterusnya jarak ditambah.
  2. Latihan menyepak bola dengan sasaran 2 pasang dengan jarak pendek dan sasaran di antara tiang puncak tersebut, seterusnya jarak ditambah dan jarak antara tiang pancang dikurangi/dipersempit.
  3. Latihan selanjutnya menyepak bola ke arah gawang dengan sasaran yang ditentukan. Misalnya : sasaran pertama sudut gawang, sasaran kedua tengah-tengah gawang, sasaran ketiga sudut lain gawang.
  4. Latihan tahap berikutnya sama dengan yang ketiga tetapi diawali dengan lari/membawa bola dan pada jarak tertentu bola disepak kearah gawang.

Cara menembak bola kegawang adalah cara penyelesaian akhir untuk mencetak gol ke gawang lawan, cara menembak ke gawang lawan ada 2 cara :

  1. Cara menembak di daerah goal area (jarak dekat) ini biasanya dilakukan dengan bermacam-macam cara, dapat menggunakan kaki, kepala (heading).
  2. Cara menembak jarak jauh, untuk menembak ke gawang lawan jarak jauh biasanya menggunakan kura-kura kaki bagian dalam dan menggunakan punggung kaki.

Bermain Sepak Bola dengan Peraturan Sederhana
Peraturan tersebut antara lain:

  1. Hand ball : bola mengenai lawan
  2. Out ball : bola keluar lapangan
  3. Goal : bola masuk gawang
  4. Comer kick : tendangan sudut

Dengan peraturan sederhana membentuk kelompok untuk mengadakan latihan untuk mengadakan latihan bermain bola. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Permainan dimulai dari titik tengah lapangan oleh regu yang telah memilih /memegang bola.
  2. Setiap regu berhak memasukkan bola ke gawang lawan dan sebaliknya, semua regu berhak mempertahankan gawangnya jangan sampai ada bola yang masuk.
  3. Apabila terjadi gol bola permainan dimulai lagi dari titik tengah lapangan oleh regu yang kemasukan bola.
  4. Pemenang ditentukan oleh banyaknya gol yang diperoleh. Regu yang lebih banyak memasukkan bola ke gawang lawan itulah regu yang dinyatakan menang.

Dalam pertandingan sepak bola kita sering mendengar kata-kata seperti diving, tackle, tendangan voli, tendangan first time, dan lain-lain. Untuk orang yang berkecimpung di dunia sepak bola, kata-kata itu tidak begitu asing. Namun bagi orang-orang awam, istilah seperti itu kadang membingungkan. Beberapa istilah yang sering kita dengar dalam permainan sepak bola :

  • Back Pass: umpan pemain ke arah penjaga gawang sebagai upaya untuk mengamankan wilayah pertahanan.
  • Clearing: menghalau bola di daerah pertahanan sejauh mungkin ke arah depan.
  • Bicycle Kick: tendangan akrobatik ke gawang lawan untuk menyambut umpan silang dengan cara melompat membelakangi gawang sambil menendang bola dilewatkan kepala penendang (tendangan salto).
  • Tendangan Gawang: tendangan yang dilakukan dari daerah gawang sebagai akibat keluarnya bola melewati garis gawang, dimana sentuhan terakhir dilakukan oleh pemain penyerang.
  • Tendangan Sudut: tendangan dari daerah sudut lapangan oleh pemain penyerang karena bola melewati garis gawang setelah menyentuh pemain bertahan.
  • Intercept: memotong umpan lawan.
  • Tendangan Voli: pemain penyerang menendang bola hasil umpan lambung tanpa menunggu bola menyentuh tanah.
  • Tendangan First Time: pemain penyerang menendang bola dengan keras ke arah gawang pada kesempatan pertama (sentuhan pertama dengan bola).
  • Diving: pemain lawan sengaja menjatuhkan diri di dalam wilayah kotak pinalti, seolah-olah dilanggar oleh pemain bertahan, dengan harapan akan mendapat hadiah tendangan pinalti.
  • Tendangan Pinalti: tendangan yang dilakukan dari titik pinalti di dalam daerah pinalti, dengan jarak 11 meter dari gawang.
  • Offside: pemain penyerang berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan dari pada pemain bertahan lawan sebelum bola diumpan oleh rekannya.
  • Handsball: pemain (selain kiper) menyentuh bola dengan tangan. Penjaga gawang juga akan dinyatakan handsball jika menyentuh bola di luar daerah pinalti.
  • Total Football: sistim permainan yang dikembangkan Belanda dengan melakukan serangan secara simultan ke arah gawang lawan oleh semua pemain, selain penjaga gawang.
Dalam permainan sepak bola terdapat beberapa istilah dalam posisi pemain, antara lain:


  • Keeper adalah pemain yang bertugas untuk mengamankan gawang dari kebobolan gol atau disebut penjaga gawang
  • Breaker adalah pemain terakhir sebagai pelapis penjaga gawang.
  • Stopper adalah pengawal breaker, biasanya tergantung stategi pelatih berapa orang yang dipasang.
  • Wing Back adalah pemain bertahan tapi bisa membantu serangan.
  • Playmaker adalah pemain yang mengendalikan alur serangan atau disebut gelandang
  • Winger adalah pemain murni sayap kiri atau kanan.
  • Target Man adalah pemain penyerang utama atau disebut striker murni.
  • Striker Tandem adalah pemain penyerang pembantu yang biasanya posisinya agak dibelakang striker murni.

Historiografi

Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit,[4] dan sejarahnya tidak jelas.[5] Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama[6] dalam bahasa Jawa Kuno.[7] Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas.[8] Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.[8]
Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan.[9] Namun demikian, banyak pula sarjana yang beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima karena sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok, khususnya daftar penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.[5]. Tahun 2010 sekelompok pengusaha Jepang dipimpin Takajo Yoshiaki membiayai pembuatan kapal Majapahit atau Spirit Majapahit yang akan berlayar ke Asia. Hal ini dilakukan menurut Takajo adalah untuk mengenang kerjasama Majapahit dan Kerajaan Jepang melawan Kerajaan China (Mongol) dalam perang di Samudera Pasifik.[10] Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni.[11] Bahkan ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Selatan Thailand.[12]

Sejarah

Berdirinya Majapahit

Arca Harihara, dewa gabungan Siwa dan Wisnu sebagai penggambaran Kertarajasa. Berlokasi semula di Candi Simping, Blitar, kini menjadi koleksi Museum Nasional Republik Indonesia.
Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi[13] ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya.[13][14] Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang.[15] Jawaban dari surat diatas disambut dengan senang hati.[15] Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing.[16][17] Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton.[18] Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati.[17] Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina[19]. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja[20]. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.[2][20]
Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya.[21] Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam.[22] Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya.[23] Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama.
Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.[24]
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina[19]. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja[20]. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.[2][20]
Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya.[21] Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam.[22] Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya.[23] Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama.
Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.[24]
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.[2]
Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina[19]. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja[20]. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.[2][20]
Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya.[21] Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam.[22] Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya.[23] Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama.
Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.[24]
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.[2]
Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina[19]. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja[20]. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.[2][20]
Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya.[21] Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam.[22] Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya.[23] Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama.
Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.[24]
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.[2]
Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.[2]
Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.